9 Penyakit Mental Paling Mematikan

Diposting pada

9 Penyakit Mental Paling Mematikan

Penyakit merupakan sesuatu yang bersifat merugikan untuk diri baik yang bersifat fisik maupun mental. Penyakit fisik mungkin dapat dengan mudah terdeteksi karena ada kesenjangan antara organ tubuh, sehingga dapat diketahui cara pengobatannya. Namun bagaimana dengan penyakit yang menyerang mental?. Pernahkah anda sedikit saja peduli dengan mental anda..? atau bahkan terkesan meremehkan kegelisahan yang terjadi saat ini?

Banyak orang datang bercerita kepada saya tentang beratnya masalah yang sedang mereka hadapi sekarang padahal, setelah saya cari tahu lebih dalam, kebanyakan dari semua masalah itu ternyata bersumber dari persoalan sepele sehari-hari yang dipelihara sedemikian lama karena dirasa tidak penting untuk dibahas. Penyakit mental ini tidak nampak dan terkadang sulit untuk diubah karena biasanya merupakan kebiasaan dalam diri.

Berikut ini adalah 9 jenis penyakit yang terkadang mungkin ada dalam diri anda yang seharusnya anda pahami dan hilangkan.

1. MENYALAHKAN ORANG LAIN
PRIMITIF…Itulah kata yang tepat dan pantas untuk menggambarkan diri anda jika masih suka menyalahkan orang lain ketika sedang terjadi masalah. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang dipikirkan adalah : Siapa nih yang nyantet ? Selalu “siapa” Bukan “apa” penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu “apa” sebabnya, bukan “siapa”. Cari apa sebab permasalahan dan fokus dengan solusinya. Itu baru modern.

2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI
Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda denganINTROSPEKSI / MENGAKUI KESALAHAN. Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. “Ah, dia sih bisa, dia pinter, dia punya uang, dia berbakat dsb, Lha saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMA, wah nggak bisa deh, ga masuk akal. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh”. Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai “improper guilty feeling”.
Pikiran anda ibarat mesin pencari google. Misal anda mengetik “permen”,maka akan muncul begitu banyak informasi tentang permen baik yang relevan maupun tidak. Begitupun pikiran anda, sekali anda mencari kesalahan dalam diri, pikiran anda akan mencari begitu banyak informasi, baik yang relevan maupun tidak. Bahayanya adalah ketika hal yang tidak relevan anda percayai sebagai sebuah kebenaran.. HATI-HATI..!!! Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh anda.

3. TUJUAN HAMPA / TANPA CITA-CITA
Kita sering terpaku dengan kesibukan sehari-hari, tetapi arahnya tidak jelas. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Ada ilustrasi menarik. Seekor anjing sombong merasa paling jago lari diantara hewan lain. “Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya.” Kemudian ada kucing jalan-jalan. Temannya bilang :
“Nah tuh ada kucing, coba kejar dia”. Dia kejar itu kucing, wusssh…., kucing yang tau ada anjing di belakang lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kucing lari makin kenceng. Akhirnya nggak terkejar, si kucing melompat pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain.
“Ah lu, katanya jago lari, sama kucing aja nggak bisa ngejar. Katanya lu paling kencang”.
“Lha dia tujuannya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua tujuannya untuk iseng dan ngerjain dia aja sih”.
Kalau “TUJUAN” hidup anda hanya untuk “ISENG”, mengisi waktu luang, ya hasilnya cuma terengah-engah saja. Sama kayak si An***g, hehehe..

4. MEMPUNYAI TUJUAN, TAPI NGAWUR
GOAL MUST BE MEASURABLE. Kalau goalnya salah, fokusnya salah, jalannya salah, arahnya juga salah, sudah pasti anda akan merasa sia-sia melakukan semua perjuangan selama ini. Ilustrasinya begini, anda kerja untuk apa..? Uang. Tapi uang kan banyak bentuknya, bisa koin, bisa kertas. Jumlahnya pun mungkin bervariatif. Bisa selembar, dua lembar atau bertumpuk-tumpuk. Jadi bukan salah Tuhan jika DIA memberi anda rejeki secukupnya yang terkadang lalu anda menggerutu, “kok cuma segini?”. Karena anda sendiri tidak memperjelas tujuan anda. Namun, sekali lagi saya ingatkan, tujuan harus bisa diukur. Apa mungkin anda baru kerja / bisnis semalam, trus dapet uang ratusan juta rupiah? Bisa saja sih, kalo anda seorang pemimpi yang ulung, hehehe..

5. MENGAMBIL JALAN PINTAS, SHORT CUT
Keberhasilan selalu melewati yang namanya PROSES. Kalau anda menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya di karbit (emang mau jadi barang karbitan?). Jadi, jalani proses yang ada. Berhenti mencari jalan pintas. Atlet lari harus bangun jam 5 pagi, lari keliling stadion ratusan kali, melakukan push up, sit up setiap hari. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai sarung, terus tiba- tiba jadi pemecah rekor lari dunia. Nggak ada !!!

6. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL
Maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil. Klik DISINI untuk artikel terkait

7. TERLALU CEPAT MENYERAH
Berhenti kerja setelah masa percobaan 3 bulan adalah RESEP MANJUR GAGAL. Bukan karena salah mengawali yang bikin gagal, tetapi karena berhenti pada tempat yang salah atau terlalu cepat. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah? ah, repot sekali. TETAP KONSISTEN KUNCINYA…!!!

8. BAYANG BAYANG MASA LALU
Sesuai dengan hukum pikiran, bahwa apa yang anda lakukan, masuk memori, minimal sebagai pertimbangan untuk langkah anda berikutnya dan maksimal menjadi bagian permanen dalam diri anda.
Apalagi kalau anda pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer 2. Anda kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. “Waktu” itu majukan ?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? saya pikir sih nggak ada..
Semuanya maju saudara, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Yang penting tetap bahagia. Senyum dulu doooonk 

9. BERSYUKUR YANG SALAH.
Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Anda mungkin pernah dihipnotis dengan itu. Kalau anda pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi. Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: “Saat yang paling berbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar”. Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Bersyukur itu perlu tapi please deh.. bersyukur itu bukan berarti terus diem ketika udah dapet hasil. Bukankah Tuhan juga memerintahkan kita semua untuk hidup bermanfaat bagi orang lain? Kalo anda hanya berpuas diri di titik terendah, bagaimana anda bisa berbagi rejeki dan manfaat bagi orang di sekitar?
Sudah saatnya saya dan anda memperbaiki kehidupan. Kesempatan terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin maju.

Action may not always bring success, but there is no success without action.