SAY NO TO VALENTINE’S DAY

Diposting pada

SAY NO TO VALENTINE’S DAY

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

Valentine day

Valentine day adalah hari raya untuk memperingati pendeta St. Valentine yang dihukum mati karena menentang Kaisar yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut ‘Syuhada’) yang karena kesalahan dan bersifat ‘dermawan’ maka dia diberi gelaran Saint atau Santo. Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena perkelahiannya dengan penguasa Romaw yaitu Raja Claudius II (268 – 270 M). Untuk mengagungkan St. Valentine, yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai ‘upacara keagamaan’ yang biasa di sebut valentine day. Sudah jelas bahwa valentine days adalah perayaan kaum nasrani, bukan perayaan umat islam.

Valentine day tidak tertulis dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Allah Robbul’alamin begitu juga dengan Nabi Muhammah SAW pun tidak pernah memerintahkan umat islam untuk ikut-ikutan merayakan valentine day. Rasulullah pernah bersabda bahwa “Barang siapa yang mengikuti perbuatan suatu kaum, maka ia termasuk pada golongan kaum tersebut” (HR. At-Tirmidzi). Sungguh sangat jelas peringatan dari Rasul SAW tersebut, jika kita sebagai umat islam tidak ingin disamakan dengan kaum yang merayakan valentine day maka jauhilah perbuatan yang tidak di ridhoi tersebut. Tidak rugi bagi seseorang yang tidak merayakan valentine day, tapi justru dosa bagi ia yang merayakan. Banggalah menjadi umat Islam, karena kalian adalah kaum yang selamat. Ibnu Qayyim al-Jauziyah pun pernah berkata, “Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut HARAM “.

Islam tidak mengenal perayaan valentine day, dalam Islam hanya ada dua perayaan yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Namun, tidak sedikit umat islam yang merayakan valentine day. Kebanyakan kaum muslimin merayakan valentine day hanya karena terpengaruh oleh adat barat, mereka hanya ikut-ikutan dan tidak benar-benar memahami sejarah valentine day tersebut. Akan tetapi, tidak sedikit pula umat Islam yang mengerti bahwa valentine day tidak boleh dalam Islam, tapi mereka tetap ikut merayakan, walaupun hanya dengan memberi cokelat atau menerima cokelat. Mereka hanya tidak ingin terlihat ketinggalan zaman atau tidak modern. Budaya barat tersebut memang sudah merajarela dan mempengaruhi pemikiran umat Islam, terutama para remaja yang jiwanya masih labil dan penuh dengan rasa cinta. Ketika mereka telah terlena dengan budaya itu, maka mereka akan melupakan aturan yang tertulis pada pedoman hidupnya, Al-Qur’an. Akhirnya, mereka mungkin tetap muslim, tapi hidupnya tidak lagi dihiasi dengan nilai-nilai Islam.

Cinta sejati bagi umat islam

Cinta sebuah kata yang memiliki pengertian tersendiri bagi setiap orang yang merasakannya. Kekuatannya dapat memberikan efek yang luar biasa bagi para pemiliknya. Begitu banyak cinta yang dapat kita rasakan, namun tak sedikit pula cinta yang kita lewatkan. Bagi orang yang sedang jatuh cinta, ia selalu berharap bahwa itu ialah cinta sejatinya. Kata cinta begitu diagung-agungkan ketika orang-orang sedang membicarakannya, hal ini karena cinta selalu memberikan kebahagiaan, keceriaan, keindahan, kenyamanan, ketentraman, bahkan kekuatan yang terkadang tidak dapat diterima oleh akal sehat. Tidak heran jika ada seorang wanita yang mau mengorbankan apapun bahkan kehormatannya untuk sang kekasih yang belum halal baginya, hanya karena berdalih cintanya yang sangat kuat. Jika seperti ini, maka cinta pun dapat memberikan rasa sakit, kesedihan, kekecewaan, kegundahan, bahkan kebencian. Apalah arti cinta jika dampak yang didapat tidak sesuai harapan, itu berarti bukanlah cinta sejati.

Cinta sejati, sungguh kasihan bagi mereka petualang cinta yang sibuk kesana kemari mencari cinta sejatinya. Kasihan karena mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya cinta sejatinya itu sangat dekat dengannya, ia hanya melihat dengan matanya, bukan dengan hati dan keimanannya. Sehingga mereka terjebak dan terperosok ke dalam cinta yang semu, yang hanya mendatangkan kesulitan baginya. Bagi mereka yang beriman, yang betul-betul meyakini keimanannya, tidak perlu pusing mencari-cari dimana cinta sejatinya. Mukmin dan mukminah adalah mereka yang mengisi hatinya dengan cinta sejatinya. Seluruh ruang hati dan pikirannya dipenuhi oleh Zat yang sangat dicintai dan mencintainya. Tidak akan pernah ada rasa sakit, kesedihan, kekecewaan, kegundahan, bahkan kebencian bagi seorang beriman yang benar-benar memaknai arti cinta sejatinya. Mereka tidak akan tertipu oleh cinta yang diobral orang-orang, karena mereka meyakini bahwa hanya Allah ’Azza Wa Jalla sebagai cinta sejatinya.

Seorang yang beriman selalu melandaskan cinta kasihnya kepada orang lain karena Allah, selalu melakukan segala sesuatu karena cintanya kepada Allah, selalu berpikir atas dasar cintanya kepada Allah, oleh karena itu mereka adalah orang-orang yang selamat. Berbeda dengan mereka yang terperosok ke dalam cinta semu, tidak ada dasar cinta kepada Allah dalam setiap apa yang dilakukannya, maka mereka adalah orang-orang yang merugi. Sebagai seorang muslim yang beriman dan bertaqwa, kita perlu tetap berhati-hati dan waspada mengingat banyaknya manufer-manufer setan yang ingin menjerumuskan kita kepada dalamnya jurang cinta semu. Kewaspadaan kita dilakukan dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, jangan pernah terputus mengingat-Nya, dan jangan pernah luput lisan kita dari mengagungkan-Nya.

Islam adalah identitasku

Seorang yang beriman adalah mereka yang menjalankan hidupnya berdasarkan syariat yang di atur dalam Islam. Ia bangga ketika mengatakan Islam adalah agama ku, dalam hatinya telah terpatri kalimat “La illaha illallah Muhammad rosulullah” bahwa tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhamad adalah Rasul Allah. Seluruh hidupnya hanya untuk Allah, ia tak ingin mendekati segala hal yang dapat merusak cintanya kepada Allah, ia takut kehilangan cinta dari Sang Kekasih, kekuatan cinta kepada Sang Maha Kasih telah membuatnya rela melakukan apapun perintah-Nya. Cinta kepada Allah tidak akan pernah bertepuk sebelah tangan, Allah akan membalas cinta hamba-Nya melebihi rasa cintanya. Begitu senangnya hidup ketika kita dicintai Sang Maha Kaya, apapun yang kita inginkan akan diberikan-Nya. Sungguh indahnya hidup ketika kita dicintai Sang Maha Kuasa, segala urusan akan dilancarkan-Nya. Betapa tentramnya hidup ketika dicintai olah Sang Maha Memiliki, segala kebutuhan akan dipenuhi-Nya. Sungguh tak perlu hal lain ketika kita memiliki cinta dari Zat yang Memiliki Cinta. Maka, banggalah dan bahagialah menjadi orang Islam, yang begitu memahami makna cinta.

Islam adalah identitas ku, Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah pedoman ku, di dalamnya telah di atur hukum dan syariat yang menyelamatkan dan melindungi penganutnya, maka kami tidak perlu hukum lain selain hukum Islam, tidak perlu syariat lain selain syariat Islam, dan tidak perlu hal lain selain apa yang telah tertulis di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sungguh tidak selamat bagi mereka yang mencari hal lain yang tidak di ridhai Allah ‘Azza Wa Jalla. Islam bukan agama yang melarang cinta antara seorang wanita dangan seorang pria. Islam adalah agama yang melindungi kesucian cinta antara dua insan yang saling mencintai. Islam adalah agama yang benar-benar menjabarkan arti cinta sesungguhnya. Jika ada yang tidak sependapat dengan aturan Islam tentang cinta, khususnya cinta antara wanita dan pria, maka sesungguhnya ia telah menodai keagungan cinta tersebut.

Renungkanlah !!!

Wahai umat Islam, tidak cukupkah aturan yang telah Allah SWT tetapkan untuk kita? Padahal banyak aturan Allah SWT yang belum kita tunaikan, namun kita malah mencari-cari hal lain yang berada di luar Islam. Tidak mengertikah kita tentang aturan Islam, padahal telah tertulis jelas dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hanya saja kita malas untuk mencari tahu dan mempelajari Islam secara mendalam dan menyeluruh.

Wahai kaum muslimin, tidak banggakah kita sebagai umat Islam, padahal kebanyakkan umat manusia di bumi ini adalah beragama Islam. Islam adalah agama yang membawa keselamatan dan kedamaian. Islam adalah agama yang paling ditakuti dan disegani oleh agama lain. Islam adalah satu-satunya agama yang Allah, Tuhan Semesta Alam ciptakan untuk umat manusia. Maka, untuk apa kita mencari-cari hal lain di luar Islam, untuk apa kita ikut-ikutan orang lain, kita adalah umat Islam, kita memiliki identitas sebagai kaum muslimin, kita memiliki harga diri dan pendirian. Maka katakanlah dan tanamkan dalam hati, bahwa ”ISLAM ADALAH JATI DIRI KU”.

Hiasilah hidup kita dengan nilai-nilai keislaman, dan jangan pernah melewatkan sedikit pun cinta kasih Allah ’Azza wa Jalla, cinta yang hakiki. Tidak ada alasan untuk bagi umat Islam untuk ikut merayakan valentine day, walaupun hanya sekedar bertukar cokelat. Jadi, Say No To Valentine. Cukuplah Allah SWT yang menjadi Kekasih kita, jika sudah mencintai Allah, maka akan mudah bagi kita untuk menuruti perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga catatan ini memberi manfaat kepada kita semua yang membacanya. Wallahu’alam bishowab



Unduh Film Sub Indonesia: